7 Cara Merawat AC Rumah Agar Tetap Awet dan Hemat Listrik
Cuaca panas yang semakin ekstrem di Indonesia membuat keberadaan AC menjadi hal yang wajib untuk hunian modern. Sayangnya, banyak diantara kita yang hanya tahu menggunakannya tanpa tahu bagaimana harus merawatnya. Akibatnya, AC jadi cepat rusak, tak lagi dingin, dan tagihan listrik melonjak tinggi.
AC yang jarang dibersihkan juga dapat menyebabkan infeksi saluran pernapasan, alergi, bahkan penyakit Legionnaires (radang paru-paru yang disebabkan oleh infeksi bakteri Legionella). Menurut penelitian dari National Institute for Occupational Safety and Health (NIOSH) Amerika Serikat, sebanyak 52% penyakit pernapasan disebabkan oleh gangguan ventilasi dan AC yang buruk. Yang lebih mengkhawatirkan lagi, debu dan bakteri yang menumpuk di filter AC akan terus bersirkulasi di udara yang kita hirup setiap hari.
Itu mengapa, kita perlu melakukan perawatan rutin pada unit AC yang kita miliki dirumah. AC yang terawat dengan baik dapat menghemat konsumsi listrik hingga 5-10% dibandingkan AC yang kotor. Selain itu, perawatan rutin dapat memperpanjang umur AC dan mencegah biaya perbaikan yang lebih mahal.
Cara Merawat AC Rumah Agar Awet dan Hemat Listrik
Setidaknya, ada 7 cara yang bisa kamu lakukan untuk merawat AC rumah agar tetap awet dan hemat listrik, yaitu:
1. Bersihkan Filter AC Secara Berkala
Filter AC sendiri berfungsi untuk menyaring debu, kotoran, dan partikel berbahaya dari udara sebelum didinginkan dan disirkulasikan kembali ke ruangan. Filter harus dibersihkan minimal setiap 1-3 bulan sekali, tergantung pada frekuensi penggunaan dan kondisi lingkungan.
Cara membersihkan filter AC cukup mudah. Pertama, matikan AC dan cabut sumber listrik untuk keamanan. Buka panel depan AC dengan hati-hati, lalu lepaskan filter yang biasanya dapat dilepas-pasang dengan mudah. Bersihkan filter menggunakan sikat gigi bekas atau kuas halus untuk mengangkat debu yang menempel. Jika filter sangat kotor, kamu bisa merendamnya dengan air hangat dan deterjen, kemudian sikat perlahan dan bilas dengan air bersih.
Filter yang kotor akan menghambat aliran udara dan membuat AC bekerja lebih keras, sehingga konsumsi listrik meningkat. Selain itu, filter yang tidak terawat dapat menjadi sarang bakteri dan jamur yang berbahaya bagi kesehatan. Pastikan filter benar-benar kering sebelum dipasang kembali untuk mencegah pertumbuhan mikroorganisme.
2. Atur Suhu dengan Bijak
Banyak orang yang langsung menyetel AC di suhu 16°C agar ruangan cepat dingin. Padahal ini adalah tindakan yang keliru. Para ahli justru merekomendasikan pengaturan suhu AC antara 24-26°C sebagai suhu yang ideal untuk efisiensi energi. Suhu ini memberikan kenyamanan yang cukup tanpa membuat AC bekerja terlalu keras. Mengatur suhu terlalu rendah (di bawah 22°C) akan membuat kompresor AC bekerja ekstra keras dan mengonsumsi lebih banyak listrik. Setiap penurunan 1°C dari suhu yang direkomendasikan dapat meningkatkan konsumsi energi hingga 6-8%. Jika kamu merasa suhu 24-26°C masih terasa cukup panas, cobalah naikkan kecepatan fan untuk meningkatkan sirkulasi udara tanpa menurunkan suhu.
Tips pengaturan suhu yang tepat:
- Mulai dengan suhu 25°C selama 5-10 menit
- Turunkan secara bertahap 1-2 derajat
- Suhu ideal yang direkomendasikan ialah 24-26°C
- Hindari perbedaan suhu lebih dari 8°C dengan suhu luar ruangan
- Jangan menyalakan AC yang baru dimatikan, tunggu minimal 10 menit
Berdasarkan standar kualitas udara Indonesia yang diatur dalam Permenkes No. 1077 Tahun 2011, suhu ruangan yang sehat berkisar 18-30°C dengan kelembaban 40-60%.
3. Bersihkan Evaporator dan Kondensor
Evaporator dan kondensor merupakan dua komponen vital dalam sistem pendingin AC yang perlu dibersihkan secara berkala. Evaporator berfungsi menyerap panas dari udara yang ada didalam ruangan, sedangkan kondensor berfungsi untuk membuang panas ke luar ruangan. Kedua komponen ini rentan terhadap penumpukan debu dan kotoran yang dapat mengurangi efisiensi pendinginan.
Untuk membersihkan evaporator, matikan AC dan lepaskan panel akses untuk mengakses kumparan evaporator. Gunakan vacuum cleaner dengan nozzle kecil untuk menyedot debu pada permukaan evaporator dengan gerakan perlahan agar tidak merusak sirip yang sensitif. Jika tidak memiliki vacuum cleaner, gunakan sikat halus untuk mengangkat debu dengan hati-hati.
Untuk kotoran yang membandel, semprotkan cairan pembersih AC khusus ke permukaan evaporator secara merata dan biarkan selama 10-15 menit agar kotoran terangkat. Bilas dengan air bersih menggunakan sprayer jika diperlukan, namun pastikan air tidak mengenai komponen elektronik.
Kondensor yang terletak di unit luar juga perlu dibersihkan menggunakan sikat lembut atau vacuum untuk membersihkan sirip pendingin. Pastikan area sekitar unit luar bersih dari daun-daun kering, debu dan kotoran untuk menjaga aliran udara yang baik.
4. Periksa dan Pastikan Tekanan Refrigeran (Freon)
Refrigeran atau yang dikenal sebagai freon merupakan zat pendingin yang sangat penting dalam sistem AC. tekanan freon yang tepat sangat penting untuk menjaga kinerja AC dan mencegah overworking yang dapat mengakibatkan kerusakan pada sistem. AC yang kekurangan freon tidak akan bisa mendinginkan ruangan secara efisien dan akan bekerja lebih keras.
Tanda-tanda AC kekurangan freon antara lain: udara yang keluar dari AC tidak dingin, terbentuknya bunga es pada evaporator, atau AC yang sering mati sendiri. Jika ditemukan tanda-tanda tersebut, segera matikan AC untuk mencegah kerusakan kompresor yang lebih parah.
Lakukan pemeriksaan freon minimal 6 bulan sekali bersamaan dengan service rutin AC. Penting juga untuk memeriksa kemungkinan kebocoran pada pipa refrigeran yang dapat menyebabkan berkurangnya freon. Selama tidak ada kebocoran, freon tidak akan sampai benar-benar habis.
5. Periksa Isolasi Pipa
Isolasi pipa refrigeran memainkan peran penting dalam menjaga efisiensi AC. Pipa refrigeran adalah saluran yang membawa pendingin dari evaporator ke kondensor, dan biasanya dilapisi dengan isolasi berbentuk busa. Isolasi yang rusak atau hilang dapat menyebabkan kehilangan efisiensi pendinginan dan peningkatan konsumsi energi.
Periksa secara rutin kondisi isolasi pipa, terutama bagian yang terpapar cuaca atau sering terkena gesekan. Jika ditemukan isolasi yang rusak, sobek, atau hilang, segera ganti dengan isolasi baru yang sesuai. Isolasi yang baik akan mencegah kondensasi berlebihan dan menjaga suhu pipa tetap stabil.
Selain isolasi, periksa juga kondisi fisik pipa untuk memastikan tidak ada kebocoran atau kerusakan. Pipa yang bocor tidak hanya menyebabkan berkurangnya freon, tetapi juga dapat merusak komponen lain dalam sistem AC.
6. Pastikan Sirkulasi Udara dan Ventilasi Optimal
Sirkulasi udara yang baik sangat penting untuk performa AC yang optimal. Pastikan tidak ada penghalang di depan unit indoor maupun outdoor yang dapat menghambat aliran udara. Tutup rapat semua pintu dan jendela saat AC beroperasi untuk mencegah udara dingin keluar dan udara panas masuk.
Meskipun menggunakan AC, ventilasi yang baik tetap penting untuk menjaga kualitas udara dalam ruangan. Namun, hindari membuka ventilasi secara berlebihan karena dapat membuat AC bekerja lebih berat. Atur ventilasi dengan bijak untuk menjaga keseimbangan antara kualitas udara dan efisiensi energi.
7. Gunakan AC Sesuai Kapasitas Ruangan
Memilih ukuran AC yang tepat merupakan hal yang juga amat penting. AC yang terlalu kecil untuk ruangan yang cukup besar akan membuatnya harus bekerja keras, sedangkan AC yang terlalu besar untuk ruangan kecil akan membuatnya sering mati-nyala dan boros listrik.
Panduan kapasitas AC:
- Ruangan 12-15 m²: ½ - ¾ PK
- Ruangan 16-20 m²: 1 PK
- Ruangan 21-30 m²: 1,5 PK
- Ruangan 31-40 m²: 2 PK
Perhitungan ini harus mempertimbangkan tinggi plafon, jumlah penghuni, dan paparan sinar matahari langsung.
Meskipun perawatan mandiri sangat penting, service rutin oleh teknisi profesional tetap diperlukan untuk pemeriksaan menyeluruh dan perawatan yang lebih intensif. Jadwalkan service AC minimal 3-6 bulan sekali untuk memastikan semua komponen bekerja dengan baik.
Teknisi profesional dapat melakukan pemeriksaan mendalam terhadap komponen-komponen penting seperti kompresor, motor kipas, sistem kelistrikan, dan tingkat freon. Mereka juga dapat mendeteksi potensi masalah sebelum menjadi kerusakan serius yang memerlukan biaya perbaikan mahal.
Selama service rutin, teknisi akan melakukan pembersihan menyeluruh pada evaporator, kondensor, dan komponen internal lainnya yang sulit dijangkau saat perawatan mandiri. Mereka juga akan memeriksa dan membersihkan saluran pembuangan (drain) untuk mencegah penyumbatan yang dapat menyebabkan kebocoran air.
Tips Tambahan untuk Mengoptimalkan Kinerja AC
Selain tujuh cara utama di atas, ada beberapa tips tambahan yang dapat membantu mengoptimalkan kinerja AC:
Gunakan Mode Hemat Energi: Aktifkan mode eco atau sleep yang tersedia pada AC untuk mengurangi konsumsi energi. Mode ini akan mengatur suhu secara otomatis sesuai kebutuhan ruangan.
Manfaatkan Fitur Timer: Gunakan fitur timer untuk mengatur jadwal menyala dan mati AC secara otomatis, sehingga tidak perlu khawatir lupa mematikan AC.
Nyalakan AC Secara Berkala: Meskipun jarang digunakan, nyalakan AC minimal 30 menit setiap minggu untuk mencegah komponen dalam AC cepat aus dan berkarat.
Bahaya AC yang Tidak Terawat bagi Kesehatan
Menurut penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal kesehatan masyarakat, AC yang tidak terawat dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius. Filter AC yang kotor dapat menjadi sarang debu, tungau, jamur, dan bakteri yang kemudian tersebar ke udara dan terhirup setiap hari.
Dampak kesehatan yang dapat timbul antara lain:
- Gangguan Pernapasan: Iritasi hidung, tenggorokan, batuk, dan memperparah kondisi asma
- Alergi: Reaksi alergi akibat paparan debu dan mikroorganisme
- Sick Building Syndrome (SBS): Kondisi yang disebabkan oleh kualitas udara dalam ruangan yang buruk
- Infeksi Saluran Pernapasan: Bakteri dan virus yang berkembang di AC dapat menyebabkan infeksi
Berdasarkan panduan WHO tentang kualitas udara dalam ruangan, terjadinya pencemaran mikroba dapat meningkatkan prevalensi gejala sakit pernapasan, alergi, dan gangguan sistem kekebalan.
Merawat AC dengan benar tidak hanya mampu memperpanjang umur AC, tetapi juga menjaga kualitas udara dan menekan cost untuk perbaikan. So, jangan tunggu hingga AC mulai bermasalah. Lakukan perawatan AC secara rutin dan berkala untuk memastikan kualitas udara yang dihasilkan tetap sehat.
Posting Komentar