[ADS] Top Ads

Apa Itu Overthinking? Dan Bagaimana Cara Mengatasinya?


Pernah memikirkan sesuatu hal secara berlebih, hingga pikiran tersebut justru mengganggu aktivitas dan produktivitasmu? Jika pernah, kemungkinan besar kamu termasuk orang yang overthinking. Alias terlalu over memikirkan segala sesuatu. Tentu setiap kita dituntut untuk berpikir terlebih dahulu sebelum bertindak. Tapi paling tidak, kita tidak akan menghabiskan waktu berjam-jam atau bahkan berhari-hari untuk melakukan hal itu bukan? 


Nah, mereka yang overthinking umumnya akan menghabiskan banyak waktu untuk memikirkan sesuatu hal. Bahkan hingga hal-hal kecil yang sebetulnya cukup sepele. Seperti apakah "sudah menutup keran air atau belum?", "sudah mengunci pintu rumah atau belum?", "sudah memberikan makan untuk hewan peliharaan atau belum?" dan lain sebagainya. 


Penyebab Overthinking


Penyebab utama overthinking biasanya adalah karena tingkat stress atau kecemasan yang terlampau tinggi pada diri orang tersebut. Dan menurut berbagai jurnal penelitian, hal ini umumnya lebih sering ditemui pada kaum hawa. Utamanya mereka yang telah berumah tangga atau ada dalam usia yang cukup mapan. Entahkah terlalu over memikirkan pendidikan atau masa depan anak. Atau bisa juga terlalu over memikirkan pekerjaan (bagi mereka yang bekerja) sampai-sampai tak sempat menikmati kesenangan diakhir pekan. Jika hal ini yang tengah kamu alami, hal pertama yang bisa kamu lakukan ialah mencari tau apa trigger atau pemicunya?  Apa yang membuatmu memikirkannya secara berulang-ulang hingga membuatmu merasa khawatir? Jika sudah tahu apa pemicunya, segeralah cari solusi untuk menghentikan kebiasaan overthinking-mu. 


Misal, buat kamu yang terlalu over memikirkan pendidikan atau masa depan anak. Cari tahu dulu apa pemicunya. Jika pemicunya adalah karena pandemi yang membuat kemampuan finansialmu jadi terganggu, maka carilah solusi lain seperti mengurangi aktivitas belanja yang tidak perlu atau mencari tambahan penghasilan dari sumber lain. Dengan begitu, alih-alih memikirkannya secara berlebih, kamu bisa mulai fokus pada hal-hal yang memang bisa kamu lakukan.   


Baca Juga: Ingin Sewa Hosting? Yuk, Simak 5 Hal Penting Berikut Ini!


Overthinking dan Gangguan OCD 



Sejatinya, overthinking bukanlah sebuah gangguan psikologis. Namun dalam kondisi tertentu, seseorang yang mengidap OCD (Obsessive Compulsive Disorder) biasanya akan menunjukkan gejala overthinking. Parahnya lagi, mereka yang mengidap OCD tak hanya memikirkan sesuatu hal secara obsesif, namun juga akan menunjukkan perilaku yang kompulsif. 


Misalnya ketika tanpa sengaja orang tersebut menemukan benjolan diarea tertentu ditubuhnya, lalu memeriksakannya ke dokter. Mereka yang sekedar aware akan kesehatan biasanya hanya akan menerima dan meyakini diagnosa dokter yang telah melakukan pemeriksaan begitu saja. Terlebih jika hasil pemeriksaannya cukup positif atau tak ada yang perlu di khawatirkan. Namun mereka yang overthinking karena mengidap OCD, biasanya justru akan berpikir sebaliknya. Mereka bisa saja berpikir bahwa diagnosa tersebut bisa saja salah, bahkan setelah mengkonfimasinya ke beberapa dokter. Atau dengan kata lain, overthinking yang mengarah ke OCD biasanya juga akan memperlihatkan perilaku yang kompulsif. Baik terlihat maupun tidak (kompulsif internal). 


Biasanya, mereka yang menunjukkan gelaja overthinking karena mengidap OCD akan menunjukkan beberapa tanda lain, seperti:


1. Sering menarik diri dari kehidupan sosial


Misalnya saat ada acara kumpul-kumpul bersama dengan teman atau keluarga. Mereka yang dulunya paling hobi untuk ngumpul, kini justru lebih sering menolak atau menarik diri dari pertemuan-pertemuan semacam itu.


2. Kehilangan gairah


Mereka tiba-tiba saja kehilangan gairah atau semangat untuk melakukan berbagai hal. Bahkan hal-hal yang awalnya amat mereka sukai.


3. Produktivitas yang menurun


Hal ini biasanya akan sangat jelas terlihat dari hasil pekerjaannya dikantor. Entahkah jadi jauh lebih sering ditegur oleh atasan karena tugas yang belum rampung, maupun hal-hal lain.


4. Berat badan yang berubah secara drastis


Misal, jadi tiba-tiba kurus atau gemuk dalam waktu relatif singkat


5. Tidak dapat mengendalikan emosi


Mereka yang mengidap OCD, biasanya akan amat sulit mengendalikan emosinya. Jika marah, mereka akan menunjukkan kemarahan itu secara meluap-luap. Begitupula ketika sedang sedih atau kecewa. 


6. Menderita penyakit yang tidak jelas penyebabnya


Para ahli kesehatan sependapat, bahwa kesehatan mental seseorang akan cukup berpengaruh pada respon orang tersebut atas rasa sakit. Mereka yang kondisi mentalnya sedang rentan, biasanya akan jauh lebih mudah menderita sakit penyakit, bahkan tanpa penyebab yang yang cukup jelas. Misal tiba-tiba saja sesak nafas, sekalipun tidak memiliki riwayat asma atau gangguan pernafasan. Tiba-tiba saja merasa sebah dan agak mual, sekalipun tidak memiliki riwayat penyakit lambung. Dan lain sebagainya. 


Jika sudah seperti ini, mau tidak mau psikiater menjadi opsi utama yang harus mulai dikunjungi.


Mengatasi Kebiasaan Overthinking


Karena itulah, sebelum terlambat, kurangi kebiasaan overthinking-mu mulai dari sekarang. Ingat, cari tahu dulu apa trigger atau pemicunya, lalu mulailah untuk mengatasinya. Jika pikiran tersebut masih muncul juga, maka cobalah untuk men-distract atau mengalihkannya ke hal-hal lain yang cukup kamu sukai, seperti; berolahraga, membaca, berkebun, menonton film atau serial tv, mendengarkan lagu, dan lain sebagainya. Dengan begitu, kamu bisa mulai mengurangi kebiasaan buruk ini. Karena lagi-lagi, overthinking bukanlah sebuah gangguan psikologis jika tidak disertai dengan perilaku kompulsif yang telah kita bahas tadi. 

Posting Komentar

Copyright © 2023

Cookies